Setelah sekian lama absen dari menulis blog..
Gaza, saat ini sudah melebihi angka 1000. 1000 rupiah uang untuk membayar tol cibubur – cimanggis kah? 1000 jumlah bibit gurami yang bisa dijual dan menjanjikan keuntungan ekonomis kah? Atau 1000 lebih nama kawanmu yang ada di friendster atau facebook?
Bukan, tapi 1000 jiwa manusia yang melayang sia-sia. 1000 korban tewas yang setengahnya adalah wanita dan anak-anak. Masuk akal? Seharusnya TIDAK.
Pernah sekali waktu membaca blog teman lama, yang isinya mencoba menormalkan suasana yang sudah sekian lama mendiskreditkan Yahudi di dunia ini (Yahudi, atau Zion?). Gagasannya adalah bahwasanya perang ini merupakan buah dari ke-emohan berkomunikasi, antara si bos pengirim roket dengan si bos penakluk tanah yang dijanjikan.
Si penakluk gusar karena tanah taklukannya disambangi roket terus-menerus, sang pengirim roket gusar karena energi dan makanan dicekal untuk memasuki ‘sisa’ negerinya. Pertanyaannya, benarkan kedua pernyataan tersebut. Maksud saya, memang selama ini kita mendapatkan berita dari mana? CNN? BBC? CNBC? Tahulah kita siapa yang menguasai nama-nama itu? Al-Jazeera? Anda yakin??
Oke oke, jangan langsung memarahi saya jika kemudian saya terdengar seperti meragukan gambar-gambar, video-video, dan tangisan-tangisan penjagalan saudara-saudara kita. Itu memang terlalu bodoh jika dianggap sebagai rekayasa media, tidak mungkin. Tapi yang saya tanyakan adalah, benarkah roket selalu dikirimkan ke si penjajah Israel? Dan untuk menjaga keseimbangan, benarkah listrik dan makanan dicekal untuk rakyat Palestina? Benarkah alasan-alasan tersebut benar adanya untuk menjustifikasi aliran darah di sana?
Saya tidak akan mempermasalahkan perilaku orang Israel terlebih dahulu, karena di kitab kita pun (Muslim), saya yakin kita semua telah memahaminya. Namun roket? Dikirimkan ke pemukiman Yahudi? Benarkah berita tersebut?
Saya ragu apabila seorang Muslim harus mengirimkan roket kepada pemukim sipil tidak bersenjata?
Saya bukanlah seorang ahli agama yang hebat, tapi saya tahu bahwa Rasulullah mengajarkan etika dalam berperang. Bukankah kita dilarang, bahkan untuk menggangu sebatang pohon pun? Untuk membunuh seekor binatang pun? Atau memang kita menganggap seluruh penduduk Yahudi Israel adalah militer yang harus dihadiahi roket? Tolong yang lebih berilmu, beri saya petunjuk dan luruskan jika saya salah.
Karena saya pikir, jika seperti itu terus, ya perang ini (mungkin) tidak akan pernah berakhir, kematian sia-sia (kecuali bagi para syahid, semoga rahmat Allah atas mereka) warga sipil yang menodai sejarah manusia. Perang ini akan terus berlanjut hingga suatu saat nanti pohon pun memberitahu siapa yang bersembunyi di balik batang-batang mereka. Atau memang ini perang akhir zaman?
Terakhir, tidak lupa untuk berdoa. Kawan saya mengingatkan saya untuk setidaknya mendoakan mereka semua. Allahumagfirli al-mu’miniina wal-mu’minaati, al-muslimiina wal-muslimaati, al-ahyaa iminhum, wal-amwaat, amiiiin…
Kedamaian dan keselamatan semoga atas kita semua.